Contoh Cerita Perjalanan...
Oleh : Eunike Rambulangi
LIBURAN YANG MENYENANGKAN DI
TANAH RAJA
Waktu
itu tepat tanggal 16 Juni 2012, saya dan keluarga bersiap-siap ke Toraja.
Setelah semuanya siap, kami berkumpul dan berdoa bersama sebelum memulai
perjalanan. Setelah itu, kami mengangkat semua barang bawaan kami ke mobil dan
tepat jam 08.00 pagi kami meninggalkan kota Makassar. Setelah melewati
perjalanan panjang ditemani canda dan tawa di mobil, akhirnya kira-kira pukul
05.12 sore kami tiba di Toraja dengan selamat. Kami disambut dengan hangat oleh
keluarga kami di sana. Setelah berbasa-basi, kamipun beristirahat. Keesokan
harinya, kami berniat untuk mengunjungi acara Jambore Sekolah Minggu Nasional
yang diadakan di daerah Bokin, Toraja.
Akhirnya, kamipun berangkat ke sana. Singkat cerita, kami tiba di Bokin.
Suasana yang ramai disertai dengan udara dingin yang mulai menusuk tubuh.
Sangat ramai, dipenuhi oleh ribuan peserta jambore dari berbagai wilayah di
Indonesia. Terlihat jelas para peserta sangat menikmati aktivitas mereka. Ada
yang sedang memancing, ada yang sedang menimba air, bahkan ada yang sedang
berjuang menangkap ikan di sawah.
Setelah
menghabiskan waktu berjam-jam di tempat itu, embun mulai menampakkan wajahnya
dan menyelimuti perkemahan para peserta. Udara dingin kini semakin menusuk
tubuh. Para peserta mulai menghentikan aktivitas mereka dan kembali ke
perkemahan. Setelah merasa puas, kami menyempatkan diri mengambil beberapa
gambar sebelum meninggalkan lokasi jambore. Setibanya di rumah, kami langsung
membersihkan diri dan makan malam lalu beristirahat.
Keesokan
harinya, kami memulai aktivitas dengan berangkat ke Gereja. Banyak wajah yang
sudah tak asing lagi, ya, mereka adalah teman lamaku. Tidak terasa, sudah 6
tahun lebih aku tidak bertemu dengan mereka. Begitu banyak perubahan yang
terlihat dari mereka. Rasanya benar-benar ingin menyapa mereka tetapi entah
mengapa rasa malu lebih besar lagi, jadi kuputuskan untuk sekedar tersenyum
kepada mereka. Singkat cerita, ibadah telah selesai. Kamipun bersiap untuk
pulang. Saat menuruni tangga Gereja, terlihat seorang anak laki-laki berwajah cerah
dengan senyum yang menghiasi bibirnya, dia adalah Ivon, teman lamaku. Orang
yang dulu pernah membuatku merasakan sesuatu yang berbeda, ya entah apa itu.
Tidak ingin membuang banyak waktu, aku langsung bergegas menuruni tangga dan
kembali ke rumah dengan perasaan campur aduk. Setibanya dirumah, kami bersiap
untuk melanjutkan perjalanan. Pertama-tama, kami mengunjungi rumah salah
seorang kerabat kami di Sangalla’ dan setelahnya kami melanjutkan perjalanan
berkeliling kota Makale dan Rantepao. Rasa lapar mulai menyerang, kamipun
memutuskan untuk singgah dan menikmati semangkok bakso. Bakso yang sangat
empuk, dan lezat. Memiliki cita rasa dan daya tarik tersendiri. Setelah itu
kami kembali ke rumah dan beristirahat untuk mengumpulkan sisa-sisa energi yang
masih tersisa.
Sungguh liburan yang begitu menyenangkan. Banyak
pengalaman baru yang bisa saya dapatkan. Saya bisa bertemu dengan teman-teman
lama saya, bertemu keluarga saya, dan tentunya saya semakin menyadari besarnya
kasih Tuhan itu. Ia selalu menjaga dan melindungi kita, sehingga meskipun jarak
memisahkan kita dengan orang-orang yang kita sayangi, itu tidak berarti apa-apa
karena sesungguhnya kita berada sangat dekat dalam Tuhan. Ia merawat kita,
menjadikan kita dewasa, dewasa secara pikiran maupun iman. Ia akan selalu
menyayangi kita seberapa bebalpun kita. Terimakasih Yesus.
Semoga coretan ini bermanfaat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar